Skip to main content

Posts

Menulis Laporan Ilmiah dan Rancangan Usulan Penelitian

1.Menulis Laporan ilmiah Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu. macam-macam laporan a.laporan berbentuk formulir isian laporan ini biasanya telah disiapkan blanko daftar isian yang diserahkan pada tujuan yang akan dicapai. b. laporan berbentuk surat laporan yang bentuk surat prinsipnya sama dengan surat biasa perbedaannya terlatak pada isi dan panjang surat. c. laporan berbentuk memorandum
Recent posts

Pengertian Karangan Ilmiah,Non Ilmiah, Metode Ilmiah.

1. Pengertian Karangan Ilmiah A.. Karangan Ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan popular memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut. B. Jadi Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya. C. Bentuk karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Sedangkan jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau

Daftar Riwayat Hidup & Surat Menyurat

Daftar Riwayat Hidup Pengertian Daftar Riwayat Hidup Daftar riwayat hidup adalah suatu keterangan jati diri yang bersifat promosi kepada perusahaan maupun instansi yang inggin di lamar karena persyaratan melampirkan Daftar riwayat hidup mutlak harus dilakukan. Surat lamaran pekerjaan dan daftar riwayat hidup adalah kesatuan yang tidak dapat di pisahkan. Isi dari daftar riwayat hidup adalah keterangan pribadi serta latar belakang pendidikan baik formal maupun non formal. Dengan adanya daftar riwayat hidup maka perusahaan dapat mengetahui tentang si pelamar tersebut. Serta perusahaan atau instansi dapat menindak lanjuti terhadap surat lamaran tersebut. Apakah si pelamar akan di panggil atau tidak untuk wawancara karena surat lamaran dan dafar riwayat hidup sangat berpengaruh dalam menarik simpati perusahaan atau instansi. Sehingga dalam membuat daftar riwayat hidup harus benar benar sesuai dengan adanya jati diri si pelamar, jangan di jadikan sebagai gagahan semata,

Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragaraf dan dilengkapi dengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya. Paragraf ini diawali dengan pernyataan umum dan disusul dengan penjelasan umum. Istilah deduktif berarti bersifat deduksi. Kata deduksi yang berasal dari bahasa Latin: deducere, deduxi, deductum berarti ‘menuntun ke bawah; menurunkan’; deductio berarti ‘penuntunan; pengantaran’. Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dari pernyataan yang bersifat umum, kemudian diturunkan atau dikembangkan dengan menggunakan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus. Pernyataan yang bersifat khusus itu bisa berupa penjelasan, rincian, contoh-contoh, atau bukti-buktinya. Karena paragraf itu dikembangkan dari pernyataan umum dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan khusus, dapatlah dikatakan bahwa penalaran paragraf deduktif itu berjalan dari umum ke khusus. Contoh Paragraf Deduktif Plastik mengepung kehidupan kita. Limbah plastik tergolong sam

Induktif

Paragraf adalah susunan dari beberapa kalimat yang terjalin utuh, mengandung sebuah makna, dan didalamnya terdapat gagasan utama. Paragaraf deduktif dan Induktif adalah salah satu contoh paragraph yang dilihat dari letak gagasan utamanya.Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan kalimat yang berisi penjelasan- penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat utama. Paragraf Induktif sendiri dibagi menjadi 3 yaitu: 1.Generalisasi adalah suatu pola pengembangan paragraf yang bertolak dari sejumlah fakta khusus yang memiliki kemiripan menuju sebuah kesimpulan. Kesimpulan generalisasi didahului dengan penalaran generalisasi. Penalaran generalisasi pun dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf. caranya penulis lebih dulu menyajikan sejumlah peristiwa khusus dalam bentuk kalimat.Kemudian pada bagian akhir paragraf itu diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari peristiwa khusus yang telah disebutkan pada bagian awal. Kalimat terakhir biasanya berisi gagasan utama pa

Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. Macam-macam Penalaran, Penalaran ada dua jenis yaitu : 1.        Penalaran Induktif Penalaran induktif adalah penalaran yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersif

Tugas Bahasa Indonesia Part 1 ( Semester 5 )

Soal : 1. Jelaskan dengan contoh " Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar  " ! 2. Berikan contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi Jawab : 1. Penggunaan bahasa yang baik ( sesuai aspek komunikatif ) adalah sesuai dengan sasaran kepada    siapa bahasa tersebut di sampaikan . Hal ini harus disesuaikan dengan unsur umur , agama, status   sosial , lingkungan sosial , dan sudut pandang khalayak sasaran kita . 2. Menurut Felicia (2001:1) dalam berkomunikasi sehari-hari , salah satu alat yang paling sering   digunakan adalah bahasa , baik bahasa lisan maupun bahasa tulis . Begitu dekatnya kita dengan    bahasa , terutama Bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari   Bahasa Indonesia. Komunikasi lisan atau non standar yang sangat praktis menyebabkan kita   tidak teliti berbahasa . Kita akan kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis